Peranan Komunikasi Dalam Organisasi
Insiden Demokrat di Malut Disebabkan Kurang Komunikasi
Liputan6.com, Jakarta: Kurangnya komunikasi disinyalir menjadi penyebab ricuhnya pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Partai Demokrat Maluku Utara yang berujung pada pengusiran Ketua Umum Anas Urbaningrum dan Sekretaris Jenderal PD Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.
Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat T.B. Silalahi, insiden tersebut lantaran tidak sinkronnya komunikasi antara pengurus pusat dan daerah. "Persoalannya ada dua surat dari DPP terkait pelaksanaan musyawarah daerah. Jadi, terbentuk dua kepengurusan untuk musda itu. Mereka coba klarifikasi ke DPP tapi tidak berhasil," ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Ahad (27/5).
T.B. Silalahi menambahkan, sekalipun insiden tersebut tidak terlalu berbahaya, dampak terhadap nama baik Partai Demokrat ke depan teramat besar. "Karena kejadiannya di bandara dan dilihat banyak orang. Sehingga, masyarakat melihat Partai Demokrat ini tidak patut dicontoh," imbuhnya.
Karena itu, T.B. Silalahi mengingatkan, Komisi Pengawas Partai akan memanggil kader-kader yang terkait dengan pelaksanaan musda di Maluku Utara. "Langkah ke depan kami akan panggil semua pihak seperti ketua DPD, juga kader dari pusat untuk klarifikasi adanya surat tersebut. Sebelum itu kami tidak bisa tentukan tindakan kita," tegas T.B. Silalahi yang juga anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat.(ADI/ANS)
Kesimpulan pada berita diatas sudah jelas dikarenakan kurangnya komunikasi di suatu organisasi dan akhirnya menimbulkan miskomunikasi. Kericuhan pun tak dapat dihindari dan hal itu mencoreng nama baik organisasi tersebut.
Solusinya adalah Demokrat harus melakukan klarifikasi terhadap kasus ini. Musyawarah secara kekeluargaan juga harus dilakukan agar kesalahpaman yang terjadi di dalam internal partai menjadi clear, dan juga memastikan agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali karena menyangkut nama baik partai.
Komentar
Posting Komentar